Lintingan Mimpi

Bagaimana bisa seorang pria melinting mimpinya?
Sedang bahan-bahannya adalah sebuah cita yang kering tersengat radiasi matahari.
Terpakunya pada lentik jemari yang menari, saat imajinasinya berlari,
tentang bagaimana bahan di tangannya sempat tertanam di sebuah tempat nan jauh.
Pernah terlalui dan sayangnya tak sempat diresapi.

Papir tergulung perlahan, dengan liur kental transparan terekat.
Kini mimpi tergulung rapi, berkumpul satu, hingga memampat.

Saat tatap mata sang pria menuju hampa
lintingan pun hinggap di bibir yang menjepit
dinyalakan dengan api yang membuat matanya menyipit.

Menghisap mimpinya
Menyesap bahagia
Menguapkan cita kembali ke udara

Mimpinya menjadi abu dalam asbak tanah liat tua.
Mimpinya bercampur debu beterbangan menyusup jendela
Mimpinya minggat dari kalbu yang tengah berduka

Dia putuskan untuk menanam kembali mimpi
Di dalam tanah berbatu nisan yang sepi.

Brewspace
Bandung, 15 Desember 2020