Indomie Rasa Mi Aceh : Gabungan Dua Rasa

          Dari sepiring Indomie goreng kita tahu bahwa surga itu nyata adanya. Setidaknya surga itu tercecap di papila-papila lidah kita. Dimulai dari Indomie goreng original yang telah tertancap kuat di dalam otak dan pikiran kita, hingga pengembangan produk dengan menawari konsumen melalui varian rasa yang terinspirasi dari cita rasa nusantara. Dalam tulisan ini saya akan mengulas satu rasa pengembangan dari produk Indomie goreng yaitu Indomie goreng Mie Aceh.

                Siapa yang belum pernah mencicipi Indomie goreng original, mereka-mereka adalah kaum yang merugi. Bagaimana mereka bisa tidak tergoda untuk mencicipi rasanya ketika kita sedang berdiam diri di warung pinggir jalan hingga sekelas kafe waralaba di Indonesia terdapat orang yang memesan Indomie goreng dengan baunya yang mengaktifkan produksi air liur di dalam mulut kita. Aroma yang begitu nikmat melambai-lambai menerobos dan menggetarkan bulu hidung kita hingga mengaktifkan rasa lapar di dalam perut. Ada-lah sekiranya satu detik tersirat di dalam benak kita untuk memesan juga hal yang sama dari menu tersebut, terkuasai nafsu sendiri walau perut sebenarnya tidak benar-benar lapar.

            Rasa lapar yang menular dari aroma Indomie goreng itu sukses meningkatkan omzet perusahaan Indofood karena otomatis penjualan mereka pun bertambah. Belum karena ditambah Indomie ini menjadi barang darurat penahan lapar, baik bagi kaum mahasiswa yang tinggal di kosan hingga sebagai bantuan makanan utama bagi para korban bencana. Untuk mempertahankan omzet penjualan yang tinggi sekali hingga telah mencapai ubun-ubun sang direktur perusahaan, tentu tak ada salahnya perusahaan terus berinovasi dari rasa yang ditawarkan untuk para konsumen. Sudah ada sebelumnya Indomie goreng pedas, rasa rendang, rasa sambal matah, dan kemudian yang baru saja saya coba adalah rasa mie aceh.

                Mie aceh yang saya kenal memiliki komposisi di dalam piring tersaji berupa, mie, potongan daging sapi, daging ayam, telur, lalu topping tambahan berupa acar bawang merah dan timun segar, bawang goreng dan emping sebagai pelengkap. Mie dimasak dengan berbagai bumbu rempah yang kuat membuat lidah menari-nari di setiap suapannya. Rasa pedas yang didapat dari sambal sebagai pilihan untuk menikmatinya pun tak luput dari peningkat kenikmatan dalam mengisi perut ini. Dalam setiap suapannya saya sangat meresapi rasa bumbu rempah yang kuat dari mie akan bercampur dengan segar asam dan kecut dari acar. Itulah kenikmatan hakiki yang saya dapat dari seporsi mie aceh.

        Kenikmatan itu pula yang saya imajinasikan akan saya dapatkan dari sebungkus indomie rasa mie aceh ini. indomie mie aceh ini secara kasat mata langsung memiliki perbedaan dengan indomie rasa lainnya. Dari ukuran mie saja, Indomie rasa mie aceh ini memiliki ukuran yang lebih tebal dan besar dibandingkan dengan Indomie goreng rasa lainnya. Sedangkan jumlah bumbunya berisi sama dengan jumlah bumbu Indomie goreng original. Terdapat 3 macam bumbu berbentuk cair dan dua macam bumbu berbentuk bubuk.

indomie-mie-grg-aceh-90gr-pcs
Sumber gambar : steemitimages.com

                Saya masak sebungkus indomie rasa mie aceh ini sesuai dengan petunjuk yang tertera di bagian belakang bungkus, tanpa menambah lagi bahan lain semisal saos sambal instan ataupun telur. Saya rebus mienya di dalam air. Sambil menunggu mie matang saya siapkan bumbu di dalam mangkuk. Bau dari bumbu itu menyengat, sama seperti bumbu Indomie goreng rasa lainnya. Ketika selesai mie direbus, saya tiriskan mie tersebut dan menuangkannya langsung ke dalam mangkuk berisi bumbu. Aroma mie bersentuhan dengan bumbu menyeruak ke seantero dapur. Sangat sedap. Sambil mengaduk mie dan bumbunya saya menikmati perut menyanyi-nyanyi sedang mulut dilanda air bah liur, tak sabar menyantapnya. Aroma yang muncul pada saat mengaduk mie tersebut sekilas seperti saya sedang memasak indomie rasa rendang.

                Setelah tercampur dengan rata bumbunya, saya cicipi sedikit, barang sesuap atau sesendok makan. Sluuuuurrrrppp. . . inikah mie aceh? Lezat betul. Tapi kenapa saya seperti memakan indomie goreng rasa rendang bercampur dengan rasa sambal matah? Kesan rempah memang begitu kuat terasa di suapan pertamanya. Kesan rempah tersebut sangat mirip dengan kesan rempah dari indomie goreng rasa rendang. Cecap-cecap lagi, dan rasa asam-asamnya sedikit-sedikit muncul juga di bagian pipi dalam rongga mulut. Sensasi asamnya sangat serupa dengan sensasi asam dari Indomie goreng rasa sambal matah.

                Kalau boleh disimpulkan, maka Indomie goreng mie aceh ini adalah produk eksperimen tak sengaja ketika bumbu rendang yang berjumlah 70 % bercampur dengan 30 % bumbu sambal matah di dalam ruangan staf riset dan pengembangan produknya. Lalu kemudian diracik lagi lebih lanjut, dengan salah satunya penambahan ukuran dari mie tersebut. Sedikit rasa kecewa dari produk ini adalah karena secara selera pribadi, saya menikmati mie aceh asli dengan rasa asam yang begitu kuat di setiap suapannya, karena saya sangat menggemari acar dari mie aceh untuk dimakan dalam setiap suapannya, sedangkan yang terdapat dari Indomie rasa mie aceh ini, tidak memenuhi selera pribadi saya.

Walau begitu, tetap saya melanjutkan kegiatan makan saya dengan menu Indomie mie Aceh di rumah. Saya pun tetap bisa menikmati produk ini. Tentunya saya makan dengan nasi. Karena apalah perut lapar saya ini bila hanya dengan sebungkus Indomie tanpa seporsi nasi.

 

245/365
3 September 2018