Melanjutkan tulisan dari bagian pertama. Obat sakit hati bisa dibeli di toko musik atau kini dapat kita nikmati kini secara gratis di media pemutar musik daring yang disediakan oleh situs Youtube ataupun media semacam Spotify, Joox dan lain-lain. Dengan iringan lagu yang melintas pada indera pendengaran kita, obat itu tak berwujud secara visual. Obat itu hanya dapat didengarkan, tak peduli ada orang lain yang ikut mendengarkan atau tidak.
Salah satu bentuk obat yang nyata, berupa musik dengan susunan kata yang menjadi lirik di dalamnya. Kita tak bisa menolak dan mengelak bahwa betul adanya musik adalah obat sakit hati. Setelah berperih-perih dengan lagu Dreaming With A Broken Heart, untuk menjatuhkan kita sedalam-dalamnya pada jurang durjana. Mengajarkan kita saat mendengarkan lagu itu, sakit tak perlu ditahan-tahan. Kalau memang sakit ya sudah sakit sekalian, jangan tanggung-tanggung. Mampus kau terkoyak-koyak dari dalam dirimu. Gelap sudah langit yang memayungimu, secerah apapun dan seterik apapun matahari tergantung di sana, yang kau lihat dan rasa adalah kelam. Hujan terus yang mewarnai hatimu. Sepi sudah jiwamu, seramai dan seriang apapun kau berada di kerumunan dan kelompok teman-temanmu. Biarkan dirimu tenggelam dalam perih kesendirian. Hanyutkan dirimu dalam kesedihan.
Saat masa itu telah terlalui, kita akan sadar kita tak bisa lari dari kenyataan yang menimpa diri kita. Selayaknya continuum, hidup dalam dimensi ruang dan waktu serta dijalani dengan sadar sekaligus alam bawah sadar, itu hanya sebuah rentetan kejadian hidup yang tak melulu berisi bahagia. Ada perih dan sakit yang harus dilalui untuk dapat lebih menghargai sebuah kebahagiaan dan kabar gembira. Salah satu rentetan kejadian itu adalah patah hati dan mencoba mengumpulkan kepingan-kepingan hati yang telah berserakan secara berantakan.
Play : John Mayer – I’m Gonna Find Another You
I’m Gonna Find Another You. Semua telah benar-benar berakhir. Dia telah membuat suatu keputusan. Dia membuat kita menangis, seperti yang telah direncanakan. Tapi ketika kesepian ini telah berlalu, kita akan segera mendapatkan penggantinya.
Kau ambil baju hangatmu. Kau ambil juga waktumu. Kau mungkin juga punya alasan. Tapi, kau takkan pernah mengambil rimaku. Kita akan menyanyikan sebuah lagu di jalan yang menjauhkan dari kesedihan, ketika itu pula kita akan mendapatkan penggantinya.
Ketika aku adalah kekasihmu, tak ada lagi yang lain. Aku berjanji dan kupercayai sepenuh hati. Namun jika aku dipaksa untuk mencari yang lain, aku harap ia seperti kamu dan tentunya lebih baik.
Lalu, carilah pelarianmu. Rasa gengsi dan kebanggaan akan seiring jalan menemaniku, dan saat itu justru kau tidak akan punya sebuah rasa bangga. Sama sekali. Kini aku akan berpakaian tidak hanya untuk diriku, namun juga untuk seseorang yang baru itu. Itulah, aku akan melakukan sesuatu yang kau takkan izinkan aku untuk melakukannya. Aku akan menemukan seseorang selain kamu.
Tahapan itu yang membuat kita bangkit. Rasa sakit dalam lagu ini dibalut dengan kata-kata yang optimis untuk menyongsong hari-hari yang akan datang. Mengajak kita, bahwa perkara putus dan patah hati bukan merupakan akhir dunia. Masih banyak lawan jenis di luar sana yang bisa kita ajak untuk menjalin kasih. Berharap tentunya orang yang baru itu akan lebih baik dari kekasih kita terdahulu. Percayalah, kita akan segera menemukan orang selain dirinya.
Selamat melanjutkan hidup. Mari sebar cinta, redam murka, kubur nestapa.
327/365
23 November 2018