Obat Dari Sakit Hati Dibeli Di Toko Musik Bag. I

                Obat dari sakit biasanya dibeli di apotek, tapi adakah obat yang dijual untuk mengobati sakit hati di sana? Tolong dibedakan obat sakit hati dan sakit liver. Jawabannya tidak ada. Obat sakit hati itu adanya di toko musik, berupa kepingan-kepingan CD musik karya musisi-musisi. Beruntung saya masih bisa merasakan CD musik di tengah derasnya lagu yang berseliweran di internet sekarang ini. obat sakit itu dibuat dengan resep sendiri berdasarkan pengalaman pribadi. Berikut resep pemakaiannya.

Ada dua lagu yang bisa membuat saya auto-galau sekaligus auto-sembuh dalam hidup ini. Dua-duanya dari penyanyi yang sama : John Mayer. Dua-duanya dari album yang sama : Continuum. Dua lagi itu jadi pengisi bontot dari album tersebut. Coba tebak apa lagunya. Barangkali ada yang merasakan hal yang sama dengan saya. Jawabannya adalah… *jengjengjeng*

  1. Dreaming With A Broken Heart
  2. I’m Gonna Find Another You

Lagu yang menenangkan sebenarnya. Sangat cocok didengarkan ketika galau. Melepaskan sebagian sakit yang menancap di dada. Sebagian air mata sudah tercurahkan ke dalam nada-nada yang ada. Raung dan teriakan perih sudah terwakilkan sebagian ketika menyanyikan dua lagu ini. Tapi lagu itu juga ibarat pedang bermata dua. Seketika bisa membuat galau tanpa sebab saat lagu itu terputar dengan sengaja atau tidak. Mungkin juga karena dua lagu itu yang menyimpan banyak memori terkait kenangan pedih yang pernah terjadi. Obat mujarab yang telah lalu. Ketika dua lagu itu terdengar, rasa sakitnya muncul kembali walau ceritanya sendiri sudah lama terlupakan dan terkubur baik-baik bersama peti kenangan yang memberikan banyak pelajaran dan pengalaman. Tulisan bagian I ini saya akan berbagi sedikit dari lagu pertama.

                Ketika membaca tulisan ini, harap dengarkan dulu sebelumnya barang sekali lagu dari John Mayer, berjudul Dreaming With A Broken Heart. Baca liriknya, resapi maknanya. Putar lagi selama membaca tulisan ini hingga akhir.

John Mayer – Dreaming With A Broken Heart

Dreaming With A Broken Heart. Bermimpi ketika mengalami patah hati. Patah hati ditinggal pergi sang kekasih. Ketika kamu pergi terlelap tidur saat patah hati, bangun pagi betul-betul masa tersulit yang dihadapi. Kita harus menghadapi kenyataan, sebagian diri kita tidak bersama kita lagi. Dada seperti ditimpa truk penuh pasir. Sesak. Jangan dulu bicarakan makan dan bangkit dari ranjang dan kasur yang empuk itu. Walau nafsu makan telah hilang dan kita kehilangan banyak berat badan, tapi yang lebih menyiksa adalah untuk bernafas saja kita sulit dan begitu sakit.

                Ketika kita tidur dan menyimpan rasa patah hati. Tak bisa sejenak untuk sekadar punya rasa pasrah dan merelakan. Karena kekasih yang sangat kita puja, tiba-tiba hilang dari pelukan. Pergi meninggalkan seonggok daging yang kita sebut sebagai diri kita sendiri, karena jiwa dan pikirannya tengah melayang entah ke mana. Seonggok daging itu, bergerak, berjalan, berkegiatan tanpa pikiran, mengingat saat putus sang kekasih berkata-kata berseling air mata untuk tega mengakhiri hubungan dengan berbagai alasan dan sebab. Rasa sakit ini jelas bukan prerogratif kita semata. Rasa sakit ini juga diderita oleh kekasih yang sempat mencinta diri kita. Ia berganti status dan melepaskan juga statusmu sebagai sepasang kekasih. Kini dua insan itu berjalan masing-masing.

                Di waktu-waktu yang biasanya bersama, kita harus menghadapi sebuah kenyataan pahit bahwa tak ada lagi kekasih kita itu. Tak ada lagi raganya yang di sebelah kita, di ranjang tempat tidur berdua, ketika kita terbangun. Atau tak ada lagi dirinya berdiri menyambut pagi kita. Berharap dia sebenarnya tetap tinggal dan tetap bangun tidur di samping kita. Tapi itu semua sekarang menjadi khayalan semata, karena dirinya telah benar-benar pergi.

                Kita biasa bersikap manis pada pasangan kita, salah satunya dengan memberi bunga mawar. Namun bunga mawar itu kini tak bertuan. Jadi, apakah kita harus tidur bersama mawar itu? Apakah kita harus tidur bersama setangkai mawar itu? Apakah kita harus tidur bersama seikat bunga mawar itu? Berharap bahwa mawar itu bisa sampai kepada kekasih kita yang dulu. Namun lagi dan lagi, itu hanya khayalan belaka, karena dia telah pergi meninggalkan kita.

                Ketika rasa patah hati itu mengantar kita tidur. Tidur bukan sebagai bagian dari istirahat setelah berkegiatan melakukan rutinitas harian. Tidur adalah sebuah media pelarian kita dari kenyataan. Tapi ya, tidur itu adalah sebuah maha siksa ketika kita terbangun lagi di pagi hari.

***

                Semua yang saya tuliskan di atas adalah sebuah anyaman dari benang pengalaman rasa dan benang lirik yang benar-benar saya lalui. Lagu ini betul-betul menjadi obat saya kala itu. Memutarnya berkali-kali dalam Winamp dan Youtube. Dinikmati saat sendiri atau sedang berada di kamar teman untuk bisa mendengarkannya melalui speaker sehingga kualitas suaranya lebih bagus daripada suara yang dihasilkan oleh speaker bawaan dari laptop. Sangat menggambarkan keadaan patah hati dan mewakili perasaan saya (atau kamu juga?).

                Selayaknya continuum sebagai tajuk album yang memayungi lagu ini, rangkain kejadian silih berganti setelah titik patah hati. Sadar atau tanpa sadar, berkumpul bersama teman, sedikit menoleh ke belakang terhadap apa-apa yang terjadi bersama mantan kekasih, sibuk dengan pekerjaan atau kegiatan rutin lainnya, bertemu orang-orang baru dan kejadian-kejadian lainnya mengobati rasa sakit itu. Tetap lagu ini diputar setidaknya sekali dalam sehari saat fase patah hati tersebut. Dan selang lama waktu kemudian, perlahan-lahan saya pulih dari rasa sakit yang membebani dada setiap bangun di pagi hari.

                Setelah jauh rangkaian kejadian itu terjadi, lagu ini tidak serta merta saya lupakan. Kadangkala saya putar untuk mengantar tidur, saya nyanyikan juga untuk menghidupkan suasana kelam dan memberi mood untuk menulis, atau bahkan hanya untuk memain-mainkan mood sendiri yang sebenarnya tidak perlu dicontoh oleh orang lain. Terkadang ketika cinta baru tak berbalas atau menghadapi sakit hati yang lebih baru, atau ketika kenangan lama sekonyong-konyong muncul melintas di dalam kepala, lagu ini menjadi antibiotik instan yang menyembuhkan hanya dengan jangka waktu semalam. Pun ketika galau karena alasan lain, lagu ini bisa menjadi moodbooster untuk mengobati diri.

                *)Tulisan ini sepenuhnya dari awal hingga akhir penulisan dilatari oleh lagu
John Mayer – Dreaming With A Broken Heart

 

325/365
21 November 2018

One thought on “Obat Dari Sakit Hati Dibeli Di Toko Musik Bag. I”

Leave a comment